Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2016

Jawaban atas Pertanyaan Siapa yang Menahlili Rasulullah dan Imam Syafi'i

Bismillah….   Afwan saya mau bertanya  Siapakah yang memimpin tahlilan pada saat Rasulullah Shalallaah Alaihi Wasallam wafat ?  Siapakah yang memimpin tahlilan pada saat Imam Syafi’i wafat ? Jawaban soal 1.           Tidak ada yang memimpin tahlilan saat NABI MUHAMMAD SAW wafat, alasannya karena NABI MUHAMMAD SAW adalah maksum dan beliau sudah dijamin dengan rahmat ALLAHU SWT masuk surga,  , kalau saat RASULLLAH SAW wafat diadakan tahlilan itu artinya menganggap dan menuduh NABI tidak maksum,  , tahlilan hanya berlaku bagi mereka yang tidak maksum dan tidak mendapat jaminan rahmat masuk SURGA,  , karena RASULULLAH SAW adalah maksum maka tidak ada tahlilan untuk beliau karena tidak ada tahlilan maka tidak ada seorangpun yang memimpin tahlilan. 2.         Yang memimpin tahlilan ketika imam syafi’i wafat adalah seorang wali (penguasa) yang bernama  Muhammad bin as-Suri bin al-Hakam. Muhammad bin as-Suri bin al-Hakam adalah seseorang yang diwasiatkan oleh Imam Syafi’i, apabil

Alqur'an tidak bicara sendiri

Ali bin Thalib ketika terlibat adu pendapat dengan kaum Khawarij, sebelum akhirnya kelompok itu membunuhnya. Sekte Khawarij, sebagaimana umum diketahui, mengaku sebagai penegak hukum Allah yang paling murni, dengan slogannya la hukma illa lillah (Tidak ada hukum kecuali hukum Allah). Atas dasar itulah mereka lalu mengkafirkan kubu Khalifah Ali dan kubu Mu’awiyah bin Abu Sufyan, lantaran kedua pihak sama-sama menempuh tahkim (arbitrase) demi mengakhiri Perang Shiffin.  Arbitrase semacam itu, bagi Khawarij, sama halnya dengan berhukum dengan aturan buatan manusia dan mengabaikan aturan Allah. Dan berpedoman dengan hukum manusia buat Khawarij adalah suatu tindakan kufur. Pelakunya layak dibunuh. Maka pada tanggal 17 Ramadan 40 Hijriyah, seorang aktivis Khawarij bernama Abdurrahman bin Muljam membunuh Khalifah Ali. Ada juga dua aktivis Khawarij lain yang mencoba membunuh Mu’awiyah bin Abu Sufyan dan ‘Amru bin ‘Ash, tapi digagalkan.  Mengapa Khawarij yang begitu getol membela kedaulatan